let me tell you stories

...all about my thoughts, my memories, and all things spinning around in my mind...

Sunday, October 29, 2006

How Hard to Be a Gentleman?


Kemaren seseorang berkisah...

Sebut saja Ms.A. Dia baru sekitar 1 bulan jadian dgn Mr.B. Sebelumnya mereka berdua bersahabat erat. Selama persahabatan itu, kondisinya Mr.B sdh punya kekasih, sedangkan Ms.A masih menikmati kejombloannya.

Persahabatan mereka berdua mengalami upgrade saat Mr.B memutuskan jalinan kasihnya dengan pasangannya selama ini. Tidak perlu waktu lama, Mr.B dan Mr.A pun menyadari kalau di antara mereka ada ketertarikan yang selama ini terpendam rapat, terselubungi oleh ikatan persahabatan.
Singkatnya akhirnya Mr.B dan Ms.A pun memutuskan untuk menjalin kasih.

Baru sekitar 1 bulan mereka bersama, badai mulai datang.
Mantan Si Mr.B memohon untuk kembali. Disertai ancaman akan bunuh diri bila tidak bisa bersama Mr.B lagi.
Mr.B pun bimbang. Ternyata dia masih merasakan sayang yang sama utk Ms.Mantan.
Tapi bagaimana caranya, sekarang dia sudah bersama Ms.A.

Ms.A tentu saja sakit hati. Melihat sikap sang kekasih yang tidak pasti. Yang diharapkan tentu Mr.B akan bersikap tegas. Tegas dalam memilih untuk tetap bersama Ms.A, dan bukan kembali bersama Ms.Mantan.
Tapi sayang Mr.B tetap bimbang. Ditambah alasan bahwa Sang Bunda lebih memilih bermenantukan Ms.Mantan, yang sudah bertahun-tahun dikenalnya sebagai kekasih putranya.
Ms.A pun tau diri.. dia memilih untuk mundur. Membebaskan Mr.B dari semua kebimbangan, dan melicinkan jalannya untuk kembali ke sang mantan...

Denger ini, dengan tidak bermaksud menghakimi, kok jadi sebel ya sama Mr.B?
Jadi maksudnya apa, ngajak jadian Ms.A, sementara sebenernya dia masih mengharapkan Ms.Mantan kembali? Ato sebagai pelarian aja? Daripada ngejomblo lagi..

Mungkin ada juga yang menyebut Ms.A yang gegabah. Kenapa mau diajak pacaran, padahal kondisinya saat itu si Mr.B benar-benar baru putus dari pacar lamanya. Emang ga curiga itu cuma pelarian aja? Tapi Ms.A bisa saja berkilah. Ya namanya juga udah suka, klo ternyata sang pujaan hati menyatakan cintanya, masa sih disia-siakan?Hhhh..

Gemes aja sama Mr.B. Be a gentleman knapa ya? Harusnya dia ngaku en minta maaf, udah nyakitin hati Ms.A, karena ternyata hatinya masih untuk Ms.Mantan. Di luar segala alesan klo ibunya prefer ke Ms.Mantan, ato karena Ms.Mantan ngancem-ngancem mo suicide segala.
Lagian klo bener dia ngancem gitu, apa dia itu bisa jadi "the right future wife", ato "the right future mom for his future kids"? Tar klo ada problem apa maunya mo bunuh diri aja..
Tapi sayang, Mr.B memilih untuk tidak menjadi seorang gentleman.. lebih memilih berlindung di balik alesan-alesan itu...

...Sekali lagi maaf, memang aku bukanlah orang yang berhak untuk menghakimi ato menilai...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

 
On The Way to Our 1st Anniversary
Daisypath Ticker